Jumat, 10 Mei 2013

aku

Merangkak menuju mentari
Menyentuh embun pagi
Disinilah aku berada
Diantara mentari dan embun pagi
Menunggu datangnya sang fajar menyinari jiwa
Mengusir segala hitam
Yang menelan segala memori
Sebuah kerinduan yang tak terbalas
Akan mati ditelan hitam
Takkan ada lagi yang tersisa
Hanyalah jiwa-jiwa kosong
Semua hanyalah angan belaka
Seperti ingin menyatukan fajar dan senja
Saat kenangan itu datang kembali
Biarkan ditelan oleh hitam
Yang membelenggu jiwa-jiwa lelah
Lelah menanti
Menanti hal yang tak masuk akal
Seperti menanti mentari terbit di ufuk barat
Hanya keajaiban yang mampu menjawabnya

Itulah aku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar