Bagaimana perasaanmu jika sudah nyaman di duniamu dan kamu harus meninggalkannya? Perasaan ku saat mengalaminya sangat campur aduk. Ingin marah tapi dengan kemarahan semua tak dapat teratasi. Denagn berat hati orangtuaku berkata padaku ," keadaan kita sedang tidak baik dan terpaksa kita harus menjual rumah ini."
Aku hanya terdiam, takut tangisku memecah. Tenggorokanku sangat sakit saat menahan tangisku. Aku tak ingin berbicara denagn siapapun. Diam di dalam kesunyian adalah temanku. Beberapa hari aku tak mau bicara dengan orangtuaku. Semua kesalahan aku timpalkan pada mereka. Merekalah yang bersalah yang menyebabkan semua penderitaan ini harus kami alami. Sampai ibuku sedih melihatku tertekan. Ibuku tak berani berbicara padaku. Aku yang terbiasa hidup nyaman tiba-tiba harus mengalami hidup susah. Aku belum siap! Hanya temanku yang selalu setia mendengarkanku di saat aku terpuruk sekalipun. Walau Ia tak terlihat wujudnya tapi Ia selalu setia menemaniku. Ia adalah segalanya bagiku. Ya, Dia Tuhanku.
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar